Berikut pengertian sholat ghaib beserta tata cara dan bacaan niatnya. Kata sholat ghaib telah muncul di Google Trends setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengedarkan imbauan melaksanakan sholat ghaib untuk anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril. Seperti yang diketahui, keluarga Ridwan Kamil telah merelakan dan menyatakan Eril meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Aare, Swiss.
Lantas, apa itu sholat ghaib? Sholat ghaib adalah sholat jenazah yang dilakukan oleh kaum muslimin terhadap seseorang yang telah wafat. Berbeda dengan sholat jenazah, sholat ghaib ini biasanya dilaksanakan ketika jenazah orang yang wafat tidak ada di depan mereka atau berada di tempat yang lain.
Mengutip dari muhammadiyah.or.id, Sholat Ghaib ini dahulu pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW di Madinah terhadap An Najasyi, seorang raja negeri Habasyah (Ethiopia) yang wafat. Sholat jenazah atau sholat ghaib keduanya dilaksanakan dengan tujuan untuk mendoakan muslim atau muslimah yang telah meninggal dunia, baik laki laki maupun perempuan, orang dewasa maupun anak anak. Harus bersih dari hadats dan najis.
Menutup aurat. Menghadap kiblat. Terdapat perbedaan ketika membaca niat sholat ghaib untuk jenazah pria maupun wanita.
Berikut bacaan niat sholat ghaib untuk jenazah pria dan wanita: Ushalli 'alaa haadzalmayyiti arba'a takbiraatin fardlal kifayaayati (makmuman/imaman) lillaahi ta'aalaa. Aku niat shalat atas mayit laki laki ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah Ta'ala.
Ushalli 'alaa haadzihilmayyitati arba'a takbiraatin fardlal kifayaayati (makmuman/imaman) lillaahi ta'aalaa. Aku niat shalat atas mayit perempuan ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah Ta'ala. Masih dari Risalah Tuntutan Shalat Lengkap, inilah tata cara shalat ghaib:
1. Setelah takbir pertama (takbiratul ihram) yakni mengucapkan "Allahu Akbar" bersamaan dengan niat sambil meletakkan tangan, kanan di atas tangan kiri di atas perut. Kemudian membaca surat Fatihah, tidak membaca surat yang lain. 2. Setelah takbir kedua, yang dibaca adalah shalawat atas Nabi minimal shalawat pendek.
3. Setelah takbir ketiga, yang dibaca adalah doa untuk jenazah. Doa yang dibaca biasanya ialah doa singkat yang berbunyi: Allaahummaghfir la hu warham hu waafi hi wafu'an hu
Ya Allah, ampuniah dia, rahmatilah ia, sejahterakan dia, dan maafkanlah dia. 4. Selesai takbir keempat, membaca doa sebagai berikut: Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu.
Waliikhwaninalladzinasabaquunabiliimaani walaa taj'al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim YAllah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Lngkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia. 5. Kemudian selesai dengan memberi salam sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.